Made Hartawan
Kamis, 07 November 2019
Pertumbuhan Ekonomi Kab. Donggala 2018
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Donggala hanya 2, 89 % di tahun 2018
Pertumbuhan ekonomi kab. Donggla di tahun 2018 hanya sebesar 2,89 persen, turun dari tahun 2017 yang sebesar 5,27 persen. salah satu fenomena yang membuat perumbuhan ekonomi kab. donggala menurun dari tahun sebelumnya adalah gempa dan tsunami pada tanggal 28 september 2018. akibat gempa tersebut laju pertumbuhan PDRB sektor pertambangan dan penggalian -1,38 persen, sedangkan industri kimia, farmasi dan obat tradisional meningkat signifikan ke angka 5.396,77 persen. (sumber: bps kab. donggala)
Cara Mengisi Sensus Penduduk Online 2020
Cara mengisi Sensus Penduduk Online 2020
- Buka aplikasi browser internet pada perangkat telepon genggam, tablet, laptop atau komputer
- Buka laman resmi (website) sensus.bps.go.id dan lakukan login. pengisian dapat dilakukan mulai 15 februari - 31 maret 2020
- Isi keterangan kependudukan dan perumahan yang ditanyakan secara lengkap
- Unduh bukti telah berpartisipasi pada sensus penduduk online pada tampilan halaman terakhir
- selesai
Senin, 29 Mei 2017
OPINI: IPM RENDAH, KEMISKINAN BELUM TENTU TINGGI
OPINI
IPM RENDAH, KEMISKINAN BELUM TENTU TINGGI
IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dan
Kemiskinan adalah dua hal penting yang tak dapat dipisahkan dalam mengukur
keberhasilan pembangunan disuatu daerah. Berbagai macam cara dilakukan agar IPM
tinggi sehingga angka kemiskinan akan rendah. Jika IPM tinggi dan kemiskinan
rendah maka dapat dikatakan bahwa daerah tersebut pasti berhasil dalam
pembangunan. Akan tetapi faktanya berbeda IPM yang rendah, kemiskinan belum
tentu tinggi, why ?
IPM merupakan indikator penting untuk
mengukur keberhasilan dalam membangun kualitas hidup masyarakat. IPM dihitung
berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan (Angka Harapan Hidup), indeks
pendidikan (Angka Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah), dan indeks pengeluaran
(Pengeluaran Perkapita disesuaikan). Semakin sehat dan umur panjang hidup
seseorang, pendidikan semakin tinggi, dan pengeluaran perkapita semakin besar
maka IPM suatu daerah pasti juga tinggi. Orang pasti akan berfikir bahwa jika
IPM suatu daerah rendah maka kemiskinan di daerah tersebut pasti tinggi karena
kualitas hidup masyarakatnya rendah. Orang miskin cenderung kesehatannya rendah
karena jika sakit tidak ada biaya untuk berobat, pendidikannya rendah karena
tidak ada biaya untuk sekolah dan pengeluaran juga rendah karena tidak ada uang
untuk berbelanja.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS) Tahun 2015 IPM Kabupaten Tolitoli 62,72 berada diurutan ke-12 dari 13
Kabupaten/Kota Se Provinsi Sulawesi Tengah. Akan tetapi kemiskinan Kabupaten
Tolitoli 13,64 persen berada diurutan ke-4 dari 13 Kabupaten/Kota. Jika
dibandingkan dengan kabupaten lain misalnya kabupaten Poso IPMnya 68,13 berada
diurutan ke-3, akan tetapi kemiskinannya 18,16 persen berada diurutan ke-12.
Berbeda dengan kota palu IPM dan kemiskinan sudah sesuai yaitu IPM 79,63 paling
tinggi se provinsi Sulawesi tengah sehingga berdampak pada angka kemiskinannya
paling rendah yaitu 7,42 persen. Sehingga dapat kita ketahui bahwa tak
selamanya jika suatu daerah IPMnya rendah maka kemiskinan juga akan tinggi. Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut. Di kabupaten Tolitoli
masyarakat berpendidikan rendah belum tentu orang miskin. Meskipun
berpendidikan rendah masyarakat tolitoli mememiliki kualitas yang baik.
Sebagian besar masyarakat memiliki budaya kerja keras yang tinggi sehingga
kualitas hidupnya menjadi baik. Ada juga budaya dalam masyarakat, untuk apa
sekolah tinggi-tinggi yang penting tau cari uang dan menghitungnya sudah cukup.
Idealnya sih jika kemiskinan suatu daerah rendah maka IPM juga tinggi. Sehingga
masyarakat harus memiliki kesadaran dengan mendukung program-program pemerintah
dalam meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan, dan pendapatan masyarakat.
Apabila hal ini dilakukan maka akan terwujud jika kemiskinan rendah maka IPM
akan tinggi.
Tak selamanya IPM rendah disuatu daerah
maka kemiskinan juga akan tinggi. Hal ini tergantung adanya kasus-kasus
tertentu atau adanya budaya tertentu dalam masyarakat. Sehingga adanya
kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan.
(I Made Budi
Hartawan, S.Si,
penulis adalah
Kasie Statistik Sosial
di Badan Pusat
Statistik Kab. Tolitoli)
MENTAL MISKIN MASYARAKAT SULIT DILENYAPKAN
OPINI
“Mental Miskin” Masyarakat Sulit Dilenyapkan
Ibarat saudara kandung, mental
miskin/merasa diri miskin sudah mendarah daging pada kebanyakan orang dalam
hidup bermasyarakat. Betapa tidak, ketika mendengar adanya bantuan seperti
beras sejahtera/rastra (dulunya raskin) banyak orang dari golongan menengah ke
atas khususnya yang namanya tidak ada dalam daftar penerima manfaat (DPM)
langsung protes dan berkata “ KOK SAYA TIDAK DAPAT, SAYA KAN ORANG MISKIN
“. Dari zaman Indonesia belum merdeka sampai sekarang mental miskin masih ada
dalam diri kebanyakan orang. Siapakah yang dapat mengubah atau melenyapkannya?
Presidenkah? Gubernurkah? Bupatikah? Tokoh Agamakah? Malaikat dari surgakah?
Kesadaran diri sendirilah yang dapat melenyapkan saudara kandung yang namanya
“mental miskin” tersebut.
Berdasarkan data BPS angka kemiskinan
Kabupaten Tolitoli tahun 2011 sebesar 15,03 persen atau sekitar 32.448 ribu
jiwa, tahun 2015 turun menjadi 13,64 persen atau sekitar 30.700 jiwa. Dari data
ini dapat diketahui bahwa orang miskin semakin berkurang, tetapi karena mental
miskin sepertinya orang miskin semakin bertambah banyak.
Yang lagi menimbulkan polemik di tahun
2017 ini adalah turunnya data penerima rastra. Tahun 2017 penerima rastra di
Kabupaten Tolitoli sebanyak 14.888 rumah tangga. Data ini mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 16.542 rumah tangga. Turunnya data
penerima rastra harusnya dinilai positif oleh masyarakat yang berarti
berkurangnya orang miskin di Kabupaten Tolitoli. Sebaliknya angka ini
menimbulkan polemik ditengah masyarakat,
mereka beranggapan bahwa data tersebut salah karena banyak yang berpendapat
orang mampu dapat rastra sedangkan saya orang miskin tidak dapat. Bahkan aparat
pemerintah yang notabene tau dan bahkan ikut terlibat dalam proses verifikasi
dan validasi data juga menyatakan bahwa data salah dan mengkambinghitamkan
suatu oknum tertentu. Terlepas dari benar atau tidaknya mengenai turunnya angka
penerima rastra tersebut, mental miskin yang sudah mendarah daging dalam diri
kebanyakan oranglah yang bertanggungjawab menimbulkan polemik dalam masyarakat
dan harus dilenyapkan sesegera mungkin. Bagaimana caranya? Membangun kesadaran
diri dengan kekuatan keyakinan bahwa kita bukanlah orang miskin yang selalu
mengharapkan uluran tangan dari pihak lain.
Akhirnya, mental miskin bukanlah suatu
hal yang mustahil untuk dilenyapkan. Ibarat film mission imposible, sesulit
apapun permasalahan pasti ada solusinya. Akan tetapi tanpa kesadaran diri yang
tinggi bukan tidak mungkin kota kita akan penuh dengan orang yang menyebut diri
mereka miskin.
(I Made Budi
Hartawan, S.Si,
penulis adalah Kasie
Statistik Sosial
di Badan Pusat
Statistik Kab. Tolitoli)
Senin, 21 Oktober 2013
Rabu, 16 Oktober 2013
Foto-Foto Untuk Kec. Tolitoli Utara Kab. Tolitoli
Jalan Ke Desa Santigi
Pantai Santigi
Pantai Santigi,Dengan Pulau Terluar (Pulau Dolangon/Pulau Panjang)
Desa Teluk Jaya
Jalan Trans Teluk Jaya
Lembah Desa Teluk Jaya
Jumat, 05 April 2013
Persiapan Sensus Pertanian 2013 (ST2013)
Kecamatan Basidondo dalam persiapan menghadapi ST2013. Jumlah Petugas Sensus Pertanian di Kecamatan Basidondo sebanyak 16 orang yang terbagi kedalam 4 tim, dimana masing-masing tim terdiri dari 1 Kortim dan 3 PCL. Jadwal pelatihan tanggal 15 - 17 April 2013 bertempat di Hotel Iloheluma Kec. Baolan Kab. Tolitoli.
Senin, 15 Oktober 2012
Data Penduduk Kecamatan Basidondo 2012
D e s a/
Village
|
Laki-Laki/
Male
|
Perempuan /
Female
|
Rasio Jenis Kelamin/
Sex Ratio
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
|
|
|
|
001.
Labonu
|
591
|
516
|
115
|
002. Sibaluton
|
1.371
|
1.284
|
107
|
003.
Kayulompa
|
1.316
|
1.114
|
118
|
004.
Silondou
|
843
|
719
|
117
|
005.
Kinapasan
|
267
|
202
|
132
|
006.
Ogosipat
|
345
|
311
|
111
|
007.
Konkomos
|
797
|
715
|
111
|
008. Galandau
|
185
|
148
|
125
|
|
|
|
|
Jumlah/Total 2011
|
5.715
|
5.009
|
114
|
2010
|
5.573
|
4.885
|
114
|
2009
|
5.465
|
4.790
|
114
|
2008
|
5.359
|
4.697
|
114
|
2007
|
5.255
|
4.606
|
114
|
Langganan:
Postingan (Atom)
Silaturahmi di BPS Kab. Donggala
acara rutin tiap jam 12.00 siang di BPS Kab. Donggala
-
Kecamatan Basidondo merupakan salah satu dari 10 kecamatan di Kabupaten Tolitoli . Kecamatan Basidondo merupakan Pemekaran dari Kecamatan ...
-
D e s a/ Village Laki-Laki/ Male Perempuan / Female Rasio Jenis Kelamin/ Sex Ratio (...
-
OPINI IPM RENDAH, KEMISKINAN BELUM TENTU TINGGI IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dan Kemiskinan adalah dua hal penting yang tak...